Pakaian sablon bukan hanya sekadar baju, tapi juga identitas dan gaya. Dari kaos komunitas, jersey futsal, sampai merchandise brand lokal, semua punya nilai lebih kalau dirawat dengan benar. Seperti kata pepatah Sunda, “Lamun dijaga, moal gancang luntur” — kalau dirawat, tidak akan cepat rusak.
Kenapa Pakaian Sablon Perlu Perawatan Khusus?
Berbeda dengan kain polos, pakaian sablon punya lapisan tinta atau vinyl di atas kain. Lapisan ini rentan pecah, mengelupas, atau pudar jika terkena:
- Suhu panas berlebih saat dicuci atau disetrika
- Deterjen keras atau pemutih
- Gesekan dengan kain kasar
Menurut laporan dari Textile World (2021), sekitar 40% kerusakan sablon justru terjadi karena teknik mencuci yang salah, bukan kualitas bahan.
Cara Mencuci Pakaian Sablon
- Balik Bagian Dalam ke Luar
Tujuannya untuk melindungi sablon dari gesekan dengan pakaian lain. - Gunakan Air Dingin
Suhu maksimal 30°C. Air panas bisa membuat sablon cepat retak. - Pilih Deterjen Lembut
Hindari deterjen dengan pemutih. Dalam bahasa sehari-hari: “Ulah make sabun anu kasar, baju bisa gancang rusak.” - Jangan Overload Mesin Cuci
Terlalu banyak baju bikin gesekan makin kuat dan sablon cepat rusak.
Teknik Menjemur
- Jemur di tempat teduh, jangan langsung di bawah matahari. Sinar UV bisa bikin warna sablon memudar.
- Lebih baik diangin-anginkan daripada dijemur terlalu lama.
- Hindari penggunaan mesin pengering dengan suhu tinggi.
Tips Menyetrika
- Jangan setrika langsung di atas sablon.
- Gunakan kain tipis sebagai pelapis, atau setrika bagian dalam baju.
- Gunakan suhu rendah sampai sedang.
Cara Menyimpan yang Benar
- Lipat pakaian sablon, jangan digantung terlalu lama terutama untuk bahan berat.
- Simpan di tempat kering agar tidak lembap.
- Kalau disimpan lama, beri kertas tisu di antara lipatan supaya sablon tidak menempel.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
- Mencuci bareng celana jeans atau kain kasar.
- Menggunakan pemutih meski sedikit.
- Menjemur di bawah terik matahari berjam-jam.
- Menyetrika langsung di permukaan sablon.
Tips Tambahan agar Awet
- Cuci seperlunya, jangan terlalu sering kalau tidak kotor.
- Cuci tangan lebih aman dibanding mesin cuci.
- Gunakan laundry bag jika tetap ingin mencuci dengan mesin.
Kesimpulan
Merawat pakaian sablon itu sederhana: hindari panas, gesekan, dan bahan kimia keras. Dengan perawatan yang tepat, kaos sablon bisa awet bertahun-tahun dan tetap terlihat keren.
Ingat kata orang Sunda: “Sing awet mah kudu dirumat” — kalau mau tahan lama, harus dirawat.
Kalau kamu ingin membuat kaos sablon berkualitas dengan desain custom untuk komunitas, bisnis, atau sekadar koleksi pribadi, bisa langsung ke Ancestor.id. Di sana tersedia pilihan bahan dan sablon premium yang bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu.
